LAPORAN AMPEREMETER SMK / SMA LENGKAP DAN MUDAH DIPAHAMI

LAPORAN AMPEREMETER

 







Disusun Oleh :
Nama           : Reisa Elvaretta
Kelas           : XII – F3
No.              : 25


SMK Yayasan Pharmasi Semarang
Tahun Ajaran 2016/2017
AMPEREMETER
I.                   Tujuan:
Untuk mengukur besarnya kuat arus listrik yang melewati suatu rangkaian dan dapat menentukan beda potensial atau tegangan.

II.                Alat dan Bahan:
-          1 amperemeter
-          Beberapa kabel penghubung
-          1 lampu
-          1 baterai

III.             Landasan Teori:
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
       Amperemeter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambahkan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz dan gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.

IV.             Langkah Kerja:
Gambar di bawah ini menunjukkan salah satu Amperemeter DC Analog. Bagian knop yang ada di atas adalah probe positif dan range (1, 3, 10 dan 30 mA). Range yang digunakan saat ini adalah   30 mA. Persamaan untuk menghitung besarnya nilai yang terukur oleh alat ukur adalah :
1
                                       11
Amperemeter DC Analog.
               Jika dilihat lebih dekat, maka penunjukkan pointer diperlihatkan pada Gambar di bawah ini. Perhatikan ada 2 skala penuh yang bisa kita gunakan, yakni skala penuh 10 dan 30. Untuk skala penuh 10, perhatikan bahwa setiap garis kecil pada skala tersebut bernilai 0,1. Sementara pada skala penuh 30, setiap garis kecil bernilai 0,2.
12
Penunjukkan Pointer Amperemeter_1
Jika kita membaca penunjukkan jarum pada skala 10, maka penunjukkan pointer adalah tepat pada 1,9. Sehingga besarnya arus yang terukur berdasarkan persamaan tadi adalah :
4
Sementara jika yang digunakan adalah skala penuh 30,maka penunjukkan pointer adalah 5,8. Jika dilihat dengan seksama, pointer tidak berada tepat pada 5,8. Tetapi berada diantara nilai 5,6 dan 5,8. Namun lebih dekat pada nilai 5,8. Sehingga pembacaan yang benar adalah 5,8.
Dilarang membaca penunjukkan tersebut dengan nilai 5,7.Meskipun sebenarnya pointer tidak tepat berada pada 5,6 ataupun 5,8. Namun, skala yang diberikan oleh alat ukur hanyalah 5,6 atau 5,8. Oleh karena itu pemilihan pembacaan yang benar adalah pada penunjukkan pointer terdekat, yakni pada nilai 5,8.Jika pointer terlihat tepat berada di antara 2 skala yang disediakan, maka dibolehkan untuk memilih skala bawah atau atas. Maka, nilai arus yang terukur pada skala penuh 30 adalah :
5
Pada contoh lain, seperti terlihat pada Gambar di bawah ini,  jika Range yang digunakan adalah 3 mA, maka penunjukkan pada skala penuh 10 adalah diantara nilai 8,1 dan 8,2. Namun jika dilihat dari gambar, pointer lebih dekat pada nilai 8,1. Sementara pada skala penuh 30, pointer berada pada nilai 24,4. Maka nilai arus yang terukur jika menggunakan skala penuh 10 adalah :
8
6
Penunjukkan Pointer Amperemeter_2
 Sementara jika menggunakan skala penuh 30, maka besar arus yang terukur adalah :
9
Dari dua contoh yang sudah diberikan, bisa dilihat bahwa skala penuh yang manapun yang akan kita gunakan untuk membaca hasil pengukuran, akan menghasilkan pembacaan yang sama atau paling tidak berdekatan. Jika anda mendapatkan hasil yang berbeda pada skala penuh yang berbeda (padahal yang diukur sama), maka anda melakukan kesalahan, mungkin pada penaksiran skala atau pada perhitungannya.
Ingat juga bahwa nilai yang dihasilkan tidak akan mungkin lebih besar dari Range yang digunakan. Baca kembali apa itu Range. Sehingga sangat mudah memastikan bahwa Anda salah taksir atau hitung, jika hasil yang Anda dapat lebih besar dari Range.
V.                Hasil Pengamatan:
Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa jika menggunakan skala penuh 10 maka hasilnya 5,7 mA. Dan jika menggunakan skala penuh 30 maka hasilnya 5,8 mA. Dengan hasil yang mendekati tersebut bukan berarti ada kesalahan dalam perhitungan atau penggunaan rumus. Tetapi itu sudah menjadi range.

VI.             Analisis dan Pembahasan:

1.    Jika kita menggunakan skala penuh 30 maka kita harus melihat angka petunjuk yang ada di atas. Dan membaca angka sesuai yang berhenti di bagian garis pada deretan angka di atas.
2.    Jika kita menggunakan skala penuh 10 maka kita harus melihat angka petunjuk yang ada di bawah. Dan membaca angka sesuai yang berhenti di bagian garis pada deretan angka di bawah.
3.    Gunakan perhitungan atau rumus yang telah ditetapkan agar mendapatkan hasil atau nilai yang sesuai dengan alat tersebut.

VII.          Simpulan:
Untuk mendapatkan hasil yang tepat dan memudahkan dalam melakukan perhitungan maka kita dapat menggunakan salah satu skala penuh antara 10 dan 30 serta menggunakan rumus yang tepat.

VIII.       Daftar Pustaka:
Sumber dari internet tentang Makalah Cara Penggunaan Amperemeter dengan sederhana. 

Komentar

Postingan Populer